Jakarta, Cuci tangan pakai sabun (CPTS) merupakan cara sederhana untuk mencegah berbagai penyakit
terutama yang berkaitan dengan saluran napas dan cerna. Setidaknya ada 6 saat penting dimana orang harus mencuci tangan pakai sabun.
"Dalam kesehatan, dikenal istilah 'mencegah lebih baik dari mengobati'. Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu bentuk 'pencegahan' terhadap berbagai penyakit, khususnya penyakit infeksi saluran cerna dan saluran pernapasan," jelas Prof dr Tjandra Yoga Aditama, MPH, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemkes, dalam acara kampanye kesehatan hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Sedunia ke IV, seperti rilis yang diterima detikHealth, Senin (10/10/2011).
Prof Tjandra mengatakan bahwa CTPS merupakan perilaku sederhana berdampak luar biasa, karena mencegah berbagai penyakit. Cuci tangan pakai sabun dapat menurunkan kasus diare hingga 47 persen, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan flu burung hingga 50 persen, serta direkomendasikan untuk pencegahan flu H1N1.
Menurut Prof Tjandra, berikut 6 titik kritis dimana CPTS harus dilakukan:
Menurut data Kajian Morbiditas Diare Ditjen PP&PL tahun 2010, secara umum sudah terjadi peningkatan perilaku CTPS dari 11 persen (tahun 2007) menjadi 23 persen (tahun 2010). Tapi ini artinya, masih ada 77 persen orang Indonesia yang belum menerapkan CTPS.
Peningkatan jumlah orang yang sudah melakukan CPTS juga berdampak langsung pada menurunnya kasus diare di Indonesia. Data Perilaku Cuci Tangan Ditjen PP&PL tahun 2010 menunjukkan bahwa angka kesakitan diare pada golongan semua umur cenderung menurun dari 423 per 1.000 penduduk (tahun 2006) menjadi 411 per 1.000 penduduk (tahun 2010).
(mer/ir)
Sumber: detikhealth.com
terutama yang berkaitan dengan saluran napas dan cerna. Setidaknya ada 6 saat penting dimana orang harus mencuci tangan pakai sabun.
"Dalam kesehatan, dikenal istilah 'mencegah lebih baik dari mengobati'. Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu bentuk 'pencegahan' terhadap berbagai penyakit, khususnya penyakit infeksi saluran cerna dan saluran pernapasan," jelas Prof dr Tjandra Yoga Aditama, MPH, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemkes, dalam acara kampanye kesehatan hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Sedunia ke IV, seperti rilis yang diterima detikHealth, Senin (10/10/2011).
Prof Tjandra mengatakan bahwa CTPS merupakan perilaku sederhana berdampak luar biasa, karena mencegah berbagai penyakit. Cuci tangan pakai sabun dapat menurunkan kasus diare hingga 47 persen, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan flu burung hingga 50 persen, serta direkomendasikan untuk pencegahan flu H1N1.
Menurut Prof Tjandra, berikut 6 titik kritis dimana CPTS harus dilakukan:
- Sebelum mengolah makanan
- Sebelum makan
- Setelah BAB (buang air besar)
- Sebelum mengurus bayi dan menyusui
- Setelah menceboki anak
- Setelah memegang hewan.
Menurut data Kajian Morbiditas Diare Ditjen PP&PL tahun 2010, secara umum sudah terjadi peningkatan perilaku CTPS dari 11 persen (tahun 2007) menjadi 23 persen (tahun 2010). Tapi ini artinya, masih ada 77 persen orang Indonesia yang belum menerapkan CTPS.
Peningkatan jumlah orang yang sudah melakukan CPTS juga berdampak langsung pada menurunnya kasus diare di Indonesia. Data Perilaku Cuci Tangan Ditjen PP&PL tahun 2010 menunjukkan bahwa angka kesakitan diare pada golongan semua umur cenderung menurun dari 423 per 1.000 penduduk (tahun 2006) menjadi 411 per 1.000 penduduk (tahun 2010).
(mer/ir)
Sumber: detikhealth.com
0 comments :
Post a Comment