Jakarta, Kram bisa terjadi kapan saja, termasuk ketika Anda tengah tertidur pulas. Ternyata, kondisi kram nokturnal seperti ini dialami oleh hampir 60 persen orang dewasa di mana ketika kram menyerang, bagian tubuh yang mengalami kram akan terasa sakit, mengetat, dan nyeri.
Seperti diungkapkan Scott Garrison, MD, PhD dari Departemen Kedokteran Olahraga di University of Alberta, kram nokturnal di malam hari terjadi ketika saraf yang membawa sinyal dari otak ke otot-otot 'menembakkan' terlalu banyak pesan. Akibatnya, otot akan berkontraksi dengan cara yang membuat Anda tidak nyaman.
"Duduk atau berbaring dalam waktu yang lama, termasuk ketika Anda sedang tidur bisa memicu gangguan saraf seperti itu. Maka dari itu, seringkali Anda mengalami kram di malam hari," kata Garrison seperti dikutip dari Preventionpada Jumat (25/9/2015).
Anehnya, studi terbaru yang dilakukan Garrison dan tim menemukan bahwa kram nokturnal di malam hari sering terjadi ketika musim panas. Ia berasumsi jika penyebabnya karena di musim panas seseorang mendapat lebih banyak paparan sinar matahari. Sebab, kejadian kram menurut Garrison juga dipengaruhi nutrisi yang mengatur pertumbuhan dan perbaikan serat otot.
Namun, pertumbuhan dan perbaikan serat otot yang berlebihan juga bisa mengirimkan mekanisme tertntu ke otot bagian belakang tubuh yang menyebabkan kram. Pada usia 50 tahun ke atas, kram lebih umum terjadi. Sebabnya, di usia seperti itu seseorang mulai kehilangan sel-sel saraf yang mengirimkan pesan dari otak ke otot. Akibatnya, sel yang tersisa harus bekerja lebih keras lagi.
"Umumnya kram di malam hari tidak berbahaya apalagi jika Anda tahu pemicunya. Jika terjadi terus-menerus, bisa jadi ada ketidakseimbangan elektrolit atau gangguan neuromuskuler seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS), tapi untuk memastikannya Anda perlu cek ke dokter terlebih dulu," papar Garrison.
Peregangan pada betis, paha belakang, dan paha depan sebelum tidur bisa menjadi salah satu cara untuk meminimalisir kram di malam hari. Bahkan, sebuah studi tahun 2012 di Belanda menemukan bahwa pada lansia mereka mengalami kram di malam hari yang lebih sedikit setelah rutin melakukan peregangan minimal 3 menit sebelum tidur.
"Ketika kram menyerang di tengah malam, untuk mengurangi rasa sakit coba lakukan pula peregangan. Bisa juga Anda mencoba turun dari tempat tidur dan berjalan selama satu menit, atau menggunakan obat gososk hangat untuk merelaksasi otot yang kram," kata Garrison memberi saran.
(rdn/up)
Seperti diungkapkan Scott Garrison, MD, PhD dari Departemen Kedokteran Olahraga di University of Alberta, kram nokturnal di malam hari terjadi ketika saraf yang membawa sinyal dari otak ke otot-otot 'menembakkan' terlalu banyak pesan. Akibatnya, otot akan berkontraksi dengan cara yang membuat Anda tidak nyaman.
"Duduk atau berbaring dalam waktu yang lama, termasuk ketika Anda sedang tidur bisa memicu gangguan saraf seperti itu. Maka dari itu, seringkali Anda mengalami kram di malam hari," kata Garrison seperti dikutip dari Preventionpada Jumat (25/9/2015).
Anehnya, studi terbaru yang dilakukan Garrison dan tim menemukan bahwa kram nokturnal di malam hari sering terjadi ketika musim panas. Ia berasumsi jika penyebabnya karena di musim panas seseorang mendapat lebih banyak paparan sinar matahari. Sebab, kejadian kram menurut Garrison juga dipengaruhi nutrisi yang mengatur pertumbuhan dan perbaikan serat otot.
Namun, pertumbuhan dan perbaikan serat otot yang berlebihan juga bisa mengirimkan mekanisme tertntu ke otot bagian belakang tubuh yang menyebabkan kram. Pada usia 50 tahun ke atas, kram lebih umum terjadi. Sebabnya, di usia seperti itu seseorang mulai kehilangan sel-sel saraf yang mengirimkan pesan dari otak ke otot. Akibatnya, sel yang tersisa harus bekerja lebih keras lagi.
"Umumnya kram di malam hari tidak berbahaya apalagi jika Anda tahu pemicunya. Jika terjadi terus-menerus, bisa jadi ada ketidakseimbangan elektrolit atau gangguan neuromuskuler seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS), tapi untuk memastikannya Anda perlu cek ke dokter terlebih dulu," papar Garrison.
Peregangan pada betis, paha belakang, dan paha depan sebelum tidur bisa menjadi salah satu cara untuk meminimalisir kram di malam hari. Bahkan, sebuah studi tahun 2012 di Belanda menemukan bahwa pada lansia mereka mengalami kram di malam hari yang lebih sedikit setelah rutin melakukan peregangan minimal 3 menit sebelum tidur.
"Ketika kram menyerang di tengah malam, untuk mengurangi rasa sakit coba lakukan pula peregangan. Bisa juga Anda mencoba turun dari tempat tidur dan berjalan selama satu menit, atau menggunakan obat gososk hangat untuk merelaksasi otot yang kram," kata Garrison memberi saran.
(rdn/up)
Sumber :Health.detik.com
0 comments :
Post a Comment